Selasa, 30 Juli 2013

Logo Misdinar Stasi Cinta Damai






Salah satu bentuk pelayanan di AREKA Stasi Cinta Damai - Medan yang hingga kini masih berkiprah adalah misdinar. Untuk itu, ia menjadi salah satu kebanggaan yang dimiliki gereja stasi Santa Maria Ratu Rosario - Cinta Damai yang diharapkan dapat bertahan selamanya. Apa jadinya apabila suatu misdinar tidak ada dalam gereja katolik? tentu anda pasti bisa mereferensikannya sendiri bukan!




Pada kesempatan ini kami akan memperkenalkan kepada kita semua tentang logo misdinar stasi ini, guna menunjukkan pada umat katolik dimana pun berada untuk memberikan perhatiannya (dukungan baik semangat maupun spiritual) pada karya dan pelayanan para misdinar. 

Warna yang dipakai adalah sarat dengan warna-warna liturgi. 

  1. Merah: melambangkan cinta, semangat bag kobaran api, yang biasa digunakan dalam perayaan Adven III, Minggu Palma, Kenaikan Yesus Kristus, Hari Pentakosta, serta Hari Raya Para Martir. Sehingga diharapkan kepada setiap misdinar untuk dapat merasakan semangat panggilan yang diembannya.
  2. Putih, Kuning atau emas: yang juga dapat disamakan dengan warna putih yang bermakna suka cita dan kemurnian jiwa. Hendaknya bagi para misdinar bisa menumbuhkan sukacitanya dengan penuh kemurnian dalam melayani. 
  3. Hitam: warna ini memang sangat identik dengan nuansa berkabung atau kedukaan akan tetapi maknanya bagi misdinar adalah jangan sampai misdinar ini mengalami kemerosotan, kegundahan, atau bahkan akan tutup oleh karena kemajuan zaman melainkan menjauhkan kegelapan itu (hitam) sedikit demi sedikit mulai dari diri dan sekitar agar misdinar ini tetap eksis.

Gambar yang dibuat adalah gambaran para misdinar yang terlindungi. Dikatakan demikian bahwa misdinar memang perlu mendapatkan perhatian khusus dari kita, umat katolik guna membangkitkan semangat dan kinerja mereka dalam hal pelayanan altar. Mereka adalah yang kita panut disetiap ibadat terkhusus pada Ekaristi. Untuk itu, dukungan yang diberipun bukan hanya dari dalam tetapi juga dari luar dan untuk lebih jauhnya lagi sekiranya dapat menjadikan mereka sebagai salah satu yang penting dalam spiritualitas kita di gereja.

  1. Gambar sepasang misdinar remaja. Dahulu misdinar adalah para pemuda (laki-laki) namun seiring perkembangan zaman maka pemudi (perempuan) pun ikut ambil bagian didalamnya. Namun entah kenapa perasaan akan memiliki misdinar itu bagi para pemuda-nya seolah luntur. Apakah mungkin karena kehadiran para perempuan atau karena alasan yang lain? namun yang pasti laki-laki juga harus tetap konsisten dalam karya dan pelayanannya terutama di gereja.
  2. Spanduk bertuliskan MISDINAR dimaknai dalam logo ini adalah sebagai bentuk kebanggaan mereka memperkenalkan "dirinya" agar tetap dipandang oleh umat bahwa pelayanan di altar bukanlah pekerjaan yang sia-sia melainkan sarat akan makna yang justru penting untuk kita pelajari bersama.
  3. Wiruk (wierooksvat/turibulum/censer). Berbicara mengenai wiruk/pendupaan maka tidak lepas dari wangi-wangian yang berasal dari kemenyan. Wiruk adalah  adalah bejana di mana dupa (kemenyan) dibakar untuk pendupaan liturgis. Dupa adalah harum-haruman yang dibakar pada kesempatan-kesempatan istimewa, seperti pada Misa yang meriah dan Pujian kepada Sakramen Mahakudus. Itu sebabnya misdinar pun harus dapat mengharumkan namanya lewat serba-serbi pelayanannya.
  4. Salib. Makna sederhana dari salib pada logo ini adalah melambangkan keselamatan atau penebusan  atas dosa-dosa kita. Semoga dimana pun kita berada dapat diberkati dengan kehadiran salib selalu bersama kita.
  5. Lingkaran merah yang meliputi para misdinar. Merupakan proteksi bagipara misdinar yang pastinya diliputi oleh kemuliaan Tuhan lewat segala kepenuhan kasih dari pelayanan yang mereka tunjukkan.
Demikianlah pemaparan tentang logo misdinar stasi Santa Maria Ratu Rosario - Cinta Damai, Medan diatas. Semoga dapat menambah wawasan kita semua.

Salam AREKA, Salam Cinta Damai Tuhan Menyertai.  




Senin, 08 Juli 2013

TETAP SEMANGAT DALAM KEHEDNINGAN

AREKA kini adalah kebanggaan bersama yang patut untuk dipertahankan. Terlepas dari kepiawaian pembinanya hal serupa juga dituntut harus dapat dimiliki oldeh masing-masing anggota. Tetap diyakinkan bahwa ini akan tetap bertahan ditangan meredka (dari, oleh, dan untuk AREKA) bukan semata-mata untuk pembinanya. Arahan untuk tetap bersemangat dan maju memang sudah menjadi bagian dari pembina yang kemudian dilanjutkan oledh AREDKA.

Memang akhir-akhir ini kuantitas di AREDKA menjadi salah satu polemik namun hal itu tidak lantas mematikan semangat para anggotanya untuk tetap berkarya dan melayani di gereja. Dapat dikatakan bahwa situasi dan kondisinya kini berada dalam kehedningan akantetapi hal itu dimungkinkan tidak akan bertahan lama. Sebab kita harus yakin dan percaya bahwa ke-minoritas-annya kita dapat menjadi kekuatan besar untuk dapat berkembang baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.Untuk itu, segala macam cara dilakukan agar ini tdetap bertahan hingga akhirnya dan bisa tetap menjadi kebanggaan kita. 

Akhir kata; Salam AREKA, Salam Cinta Damai Tuhan Menyertai.

Rabu, 25 Juli 2012

Dalam hidup ini tentunya ada banyak hal yang dapat membuat seseorang menemukan kesenangannya dalam banyak makna yang menjadi konsekuensi hidupnya. Seperti yang terjadi pada saya saat ini, yakni masuk dalam dunia baru pelayanan rohani di gereja. Semula saya hanya menjadi bagian kecil yang mungkin tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan yang lain namun hal inilah yang justru membangkitkan saya untuk terus berkarya dalam rumah Tuhan. Enam bulan sepuluh hari; tepatnya mulai bulan Juni 2011 saya bergabung di Anak-anak Sekolah Minggu Katolik Cinta Damai (ASMIKA CINTA DAMAI) yang kini (2012) berubah nama menjadi Anak Minggu Gembira (AMG) paroki Padre Pio Helvetia - Medan. Suka cita melimpah saya rasakan saat itu ketika ceria anak-anak menyambut hari ku menjadi berubah dan ingin terus bersama mereka untuk terus menikmati indahnya hidup ini. Namun, sebagai manusia pada hakekatnya ialah tidak lantas puas akan sesuatu yang diraihnya. Maka dari itu, saya mencoba untuk bergabung dalam dunia Anak-anak Remaja Katolik Cinta Damai (AREKA CINTA DAMAI) pada bulan Februari minggu pertama 2012 dengan maksud memperlebar sayap pengalaman ku dalam pelayanan di gereja. Sayang memang melewatkan keceriaan di ASMIKA namun yang pasti tak akan mudah  hilang di benak karena bagi saya ASMIKA dan AREKA adalah sama dimata Tuhan sebagai anak-anak yang baik dan berakhlak. Jadi, banyak pengalaman yangsudah kulalui di AREKA yang membuat ku menjadi lebih bersemangat lagi dalam melalui hidup di dunia ini, meski rintangan itu selalu saja datang menghadang.