Salah satu bentuk pelayanan di AREKA Stasi Cinta Damai - Medan yang hingga kini masih berkiprah adalah misdinar. Untuk itu, ia menjadi salah satu kebanggaan yang dimiliki gereja stasi Santa Maria Ratu Rosario - Cinta Damai yang diharapkan dapat bertahan selamanya. Apa jadinya apabila suatu misdinar tidak ada dalam gereja katolik? tentu anda pasti bisa mereferensikannya sendiri bukan!
Pada kesempatan ini kami akan memperkenalkan kepada kita semua tentang logo misdinar stasi ini, guna menunjukkan pada umat katolik dimana pun berada untuk memberikan perhatiannya (dukungan baik semangat maupun spiritual) pada karya dan pelayanan para misdinar.
Warna yang dipakai adalah sarat dengan warna-warna liturgi.
- Merah: melambangkan cinta, semangat bag kobaran api, yang biasa digunakan dalam perayaan Adven III, Minggu Palma, Kenaikan Yesus Kristus, Hari Pentakosta, serta Hari Raya Para Martir. Sehingga diharapkan kepada setiap misdinar untuk dapat merasakan semangat panggilan yang diembannya.
- Putih, Kuning atau emas: yang juga dapat disamakan dengan warna putih yang bermakna suka cita dan kemurnian jiwa. Hendaknya bagi para misdinar bisa menumbuhkan sukacitanya dengan penuh kemurnian dalam melayani.
- Hitam: warna ini memang sangat identik dengan nuansa berkabung atau kedukaan akan tetapi maknanya bagi misdinar adalah jangan sampai misdinar ini mengalami kemerosotan, kegundahan, atau bahkan akan tutup oleh karena kemajuan zaman melainkan menjauhkan kegelapan itu (hitam) sedikit demi sedikit mulai dari diri dan sekitar agar misdinar ini tetap eksis.
Gambar yang dibuat adalah gambaran para misdinar yang terlindungi. Dikatakan demikian bahwa misdinar memang perlu mendapatkan perhatian khusus dari kita, umat katolik guna membangkitkan semangat dan kinerja mereka dalam hal pelayanan altar. Mereka adalah yang kita panut disetiap ibadat terkhusus pada Ekaristi. Untuk itu, dukungan yang diberipun bukan hanya dari dalam tetapi juga dari luar dan untuk lebih jauhnya lagi sekiranya dapat menjadikan mereka sebagai salah satu yang penting dalam spiritualitas kita di gereja.
- Gambar sepasang misdinar remaja. Dahulu misdinar adalah para pemuda (laki-laki) namun seiring perkembangan zaman maka pemudi (perempuan) pun ikut ambil bagian didalamnya. Namun entah kenapa perasaan akan memiliki misdinar itu bagi para pemuda-nya seolah luntur. Apakah mungkin karena kehadiran para perempuan atau karena alasan yang lain? namun yang pasti laki-laki juga harus tetap konsisten dalam karya dan pelayanannya terutama di gereja.
- Spanduk bertuliskan MISDINAR dimaknai dalam logo ini adalah sebagai bentuk kebanggaan mereka memperkenalkan "dirinya" agar tetap dipandang oleh umat bahwa pelayanan di altar bukanlah pekerjaan yang sia-sia melainkan sarat akan makna yang justru penting untuk kita pelajari bersama.
- Wiruk (wierooksvat/turibulum/censer). Berbicara mengenai wiruk/pendupaan maka tidak lepas dari wangi-wangian yang berasal dari kemenyan. Wiruk adalah adalah bejana di mana dupa (kemenyan) dibakar untuk pendupaan liturgis. Dupa adalah harum-haruman yang dibakar pada kesempatan-kesempatan istimewa, seperti pada Misa yang meriah dan Pujian kepada Sakramen Mahakudus. Itu sebabnya misdinar pun harus dapat mengharumkan namanya lewat serba-serbi pelayanannya.
- Salib. Makna sederhana dari salib pada logo ini adalah melambangkan keselamatan atau penebusan atas dosa-dosa kita. Semoga dimana pun kita berada dapat diberkati dengan kehadiran salib selalu bersama kita.
- Lingkaran merah yang meliputi para misdinar. Merupakan proteksi bagipara misdinar yang pastinya diliputi oleh kemuliaan Tuhan lewat segala kepenuhan kasih dari pelayanan yang mereka tunjukkan.
Demikianlah pemaparan tentang logo misdinar stasi Santa Maria Ratu Rosario - Cinta Damai, Medan diatas. Semoga dapat menambah wawasan kita semua.
Salam AREKA, Salam Cinta Damai Tuhan Menyertai.